Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

Album Review : Fragmen Cerita Bernada dalam Harmoni Folk

Folk itu selayaknya pop, berupa kumpulan nada-nada sederhana yang mudah melekat di setiap orang yang mendengarnya. Secara teknisnya, folk menyajikan lagu yang mudah dimainkan dan enak untuk dinyanyikan, tanpa terbebani ekspektasi harus seperti apa musik yang akan dibawanya. Jika bicara dalam artian yang mengada-ada, folk adalah sebuah genre yang menelanjangi musik popular, membalut kain yang dipenuhi bordiran gimmick “kemewahan” belantika musik, dengan segala yang tertera padanya. Artiannya berbanding lurus dengan sebuah cerita yang dilagukan, dengan pemilihan lirik yang mudah dimengerti, sesederhana obrolan ringan dalam kereta menuju rumah. Senyum sapa hangat dengan seorang asing, yang menyimpan pengalaman seru untuk diceritakan. Lebih kurang, seperti itulah yang ditangkap Adhitia Sofyan dalam lagu-lagunya, termasuk kumpulan lagu yang ada di mini album terbarunya, dengan tajuk 8 Tahun. Dia membukanya dengan lagu “Seniman”, sebuah lagu yang mengingatkan tentang hidup dan untuk apa

Postingan Terbaru

Album Review : Mengobarkan Api dan Berdansa Liar Menyambut Kalamaut

Album Review: Membingkai Hal Traumatis dengan Irama Puitis

Featured : Tigapagi dan Nyanyian Persinggahan Mimpi

Featured : Intro Gitar Ikonik di Ranah Musik Bawah Tanah

Featured : Ketidakwarasan Kolektif Irama Lagu Cinta

Interview : Seni Kontemporer Pop Sunda Olahan Swasembada Meong

Featured : Persona Kuat dengan Brand Image yang Melekat pada Koil dan Seringai